Jumat, 03 Januari 2014

Mengenal Lebih Jauh Tentang Haji dan Umroh


Mengenal Lebih Jauh Tentang Haji dan Umroh

Ibadah Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib bagi Muslim yang mampu secara mental, fisik, dan material. Umroh yang disebut juga Haji kecil juga tak kalah menjadi ibadah yang dinanti banyak Muslim. Jutaan umat Muslim dari seluruh dunia akan berkumpul di Tanah Suci tanpa melihat perbedaan ras, budaya, warna kulit, kedudukan, dan sebagainya karena mereka akan menjalankan ibadah yang sama demi mengharap ridha Allah SWT. Sebelum memutuskan untuk beribadah Haji dan atau Umroh, Anda perlu menyiapkan berbagai hal, mulai dari pendaftaran ke agen atau biro perjalanan Haji, dokumen, dan finansial yang cukup. Meskipun demikian, pahala yang diperoleh ketika menjalankan ibadah ini adalah berlipat sehingga keberkahan dan semangat spiritual para jamaah Haji atau Umroh akan meningkat. Ada perbedaan rukun dalam melaksanakan Haji dan Umroh, sehingga Muslim perlu mengetahuinya untuk semakin meningkatkan ilmu spiritual.

Definisi Haji dan Umroh

Haji menurut definisi adalah Niat dan pengertiannya merujuk pada Niat menuju Baitul Haram dengan menjalankan amalan-amalan khusus. Haji memiliki rukun yang didasarkan pada Rasulallah SAW ketika menjalankan ibadah tersebut. Sementara, Umroh diartikan berkunjung ke suatu tempat berkumpulnya banyak orang. Lebih lanjut, Umroh juga dimaknai dengan aktivitas Ihram dari Miqat saat mengelilingi Ka’bah atau Tawaf dan berlari-lari kecil atau Sa’i dari bukit Shafa dan Marwah. Semuanya dilakukan sebanyak tujuh kali. Saat ini banyak bank yang menyediakan program tabungan untuk pembiayaan Haji dan Umroh secara berkala sehingga memudahkan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan spiritual tanpa ada kendala finansial.

Waktu Pelaksanaan Haji dan Umroh

Pelaksanaan Haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah dimana ibadah inti dimulai Mabita tau bermalamnya para jamaah di Mina ketika 8 Dzulhijjah yang dilanjutkan dengan Wukuf di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah, dan pelemparan jumroh 10 Dzulhijjah yang ditutup dengan penyembelihan hewan kurban.
Hal ini berbeda dengan Umroh yang bisa dilakukan kapan saja, tanpa ada batasan waktu tertentu. Anda bisa menjalankan Umroh sesuai dengan kelonggaran waktu yang dimiliki. Meskipun demikian, Anda perlu mempertimbangkan waktu ibadah ini dengan matang. Hal ini lantara cuaca di Tanah Suci berbeda dengan di Tanah Air. Arab Saudi memiliki musim dingin yang tidak dimiliki Indonesia sebagai negara musim tropis. Musim dingin Arab berlangsung sekitar bulan November hingga Januari dengan temperature di bawah 10 derajat celcius. Sementara musim panas memiliki temperatur kurang lebih 44 derajat.
Hal itu perlu diperhatikan, terutama bagi calon jamaah lanjut usia. Konsultasikan dengan agen perjalanan Umroh Anda, kapan waktu yang tepat saat dan persiapan apa yang perlu disediakan dalam menjadikan perjalanan spiritual Anda menjadi nyaman. Semakin nyaman beribadah, maka semakin khusyuk dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Perkembangan Ibadah Haji dan Umroh dari tahun ke tahun

Diperkirakan lebih dari 2,5 juta Muslim dari beragam Negara di dunia datang ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah Haji dan Umroh. Jumlah itu melonjak tajam dibanding pada tahun 1950 yang menurut laporan Saudi Press Agency hanya berkisar kurang dari 100.000 jamaah. Angka tersebut naik dua kali lipat pada 1955 hingga 645.000 di tahun 1972. Jumlah jamaah Haji semakin meningkat, bahkan pada 1983 mencapai lebih dari satu juta jamaah untuk pertama kalinya. Dengan peningkatan jumlah jamaah, kemudian Organisasi Konferensi Islam memutuskan bahwa penentuan kuota Haji dalam tiap Negara disesuaikan dengan jumlah populasi sebuah Negara. Hal ini pula yang menjadikan Indonesia memiliki kuota relatif besar mengingat jumlah populasi Muslim di negeri ini juga besar. Pada tahun 2012, kuota Haji untuk Indonesia diberikan untuk 211.000 calon jamaah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar