Ibadah Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib bagi Muslim yang mampu secara mental, fisik, dan material. Umroh
yang disebut juga Haji kecil juga tak kalah menjadi ibadah yang dinanti
banyak Muslim. Jutaan umat Muslim dari seluruh dunia akan berkumpul di
Tanah Suci tanpa melihat perbedaan ras, budaya, warna kulit, kedudukan,
dan sebagainya karena mereka akan menjalankan ibadah yang sama demi
mengharap ridha Allah SWT. Sebelum memutuskan untuk beribadah Haji dan
atau Umroh, Anda perlu menyiapkan berbagai hal, mulai dari pendaftaran
ke agen atau biro perjalanan Haji, dokumen, dan finansial yang cukup.
Meskipun demikian, pahala yang diperoleh ketika menjalankan ibadah ini
adalah berlipat sehingga keberkahan dan semangat spiritual para jamaah Haji atau Umroh akan meningkat. Ada perbedaan rukun dalam melaksanakan Haji dan Umroh, sehingga Muslim perlu mengetahuinya untuk semakin meningkatkan ilmu spiritual.
Definisi Haji dan Umroh
Haji menurut definisi adalah Niat dan
pengertiannya merujuk pada Niat menuju Baitul Haram dengan menjalankan
amalan-amalan khusus. Haji memiliki rukun yang didasarkan pada
Rasulallah SAW ketika menjalankan ibadah tersebut. Sementara, Umroh
diartikan berkunjung ke suatu tempat berkumpulnya banyak orang. Lebih
lanjut, Umroh juga dimaknai dengan aktivitas Ihram dari Miqat saat
mengelilingi Ka’bah atau Tawaf dan berlari-lari kecil atau Sa’i dari
bukit Shafa dan Marwah. Semuanya dilakukan sebanyak tujuh kali. Saat ini
banyak bank yang menyediakan program tabungan untuk pembiayaan Haji dan Umroh secara berkala sehingga memudahkan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan spiritual tanpa ada kendala finansial.
Waktu Pelaksanaan Haji dan Umroh
Pelaksanaan Haji dilaksanakan pada bulan
Dzulhijjah dimana ibadah inti dimulai Mabita tau bermalamnya para
jamaah di Mina ketika 8 Dzulhijjah yang dilanjutkan dengan Wukuf di
Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah, dan pelemparan jumroh 10 Dzulhijjah
yang ditutup dengan penyembelihan hewan kurban.
Hal ini berbeda dengan Umroh yang bisa
dilakukan kapan saja, tanpa ada batasan waktu tertentu. Anda bisa
menjalankan Umroh sesuai dengan kelonggaran waktu yang dimiliki.
Meskipun demikian, Anda perlu mempertimbangkan waktu ibadah ini dengan
matang. Hal ini lantara cuaca di Tanah Suci berbeda dengan di Tanah Air.
Arab Saudi memiliki musim dingin yang tidak dimiliki Indonesia sebagai
negara musim tropis. Musim dingin Arab berlangsung sekitar bulan
November hingga Januari dengan temperature di bawah 10 derajat celcius.
Sementara musim panas memiliki temperatur kurang lebih 44 derajat.
Hal itu perlu diperhatikan, terutama
bagi calon jamaah lanjut usia. Konsultasikan dengan agen perjalanan
Umroh Anda, kapan waktu yang tepat saat dan persiapan apa yang perlu
disediakan dalam menjadikan perjalanan spiritual Anda menjadi nyaman.
Semakin nyaman beribadah, maka semakin khusyuk dalam menjalankan ibadah
di Tanah Suci.
Perkembangan Ibadah Haji dan Umroh dari tahun ke tahun
Diperkirakan lebih dari 2,5 juta Muslim dari beragam Negara di dunia datang ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah Haji dan Umroh.
Jumlah itu melonjak tajam dibanding pada tahun 1950 yang menurut
laporan Saudi Press Agency hanya berkisar kurang dari 100.000 jamaah.
Angka tersebut naik dua kali lipat pada 1955 hingga 645.000 di tahun
1972. Jumlah jamaah Haji semakin meningkat, bahkan pada 1983 mencapai
lebih dari satu juta jamaah untuk pertama kalinya. Dengan peningkatan
jumlah jamaah, kemudian Organisasi Konferensi Islam memutuskan bahwa
penentuan kuota Haji dalam tiap Negara disesuaikan dengan jumlah
populasi sebuah Negara. Hal ini pula yang menjadikan Indonesia memiliki
kuota relatif besar mengingat jumlah populasi Muslim di negeri ini juga
besar. Pada tahun 2012, kuota Haji untuk Indonesia diberikan untuk
211.000 calon jamaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar